Saya
menghitung hal ini sebagai renungan bagi kita semua betapa pentingnya shalat
dan betapa meruginya bagi orang muslim yang meninggalkan shalat baik dengan
sengaja mauapun tidak sengaja. Mudah-mudahan
renungan ini dapat menjadikan kita sadar dan tidak meninggalkan shalat. Amin.
Kita
ambil contoh pria yang wajib shalatnya mulai baligh yaitu kira-kira 17
tahun. Kita berpatokan usia Rasullah SAW
yakni 63 tahun, maka umatnya tidak akan jauh berbeda dengan beliau. Kita ambil contoh andaikan seorang pria
dengan nama samaran x meninggal pada usia 65 tahun.
Mari
kita hitung
Range
usia x = 0 – 65 tahun, maka :
Usia
0 - 5 tahun (usia balita, tidak diwajibkan shalat karena belum baligh)
6
– 17 tahun (masa kanak –kanak sampai dewasa, jika dilakukan maka pahalanya InsyaAllah
kan ke orangtuanya sebagai ganjaran mempunyai anak shaleh)
18
– 65 tahun (wajib shalat)
Maka
jika di hitung wajib shalat pria x : 65 -18 = 47 tahun
Oke
mari kita mulai hitung !
1
hari = 24 jam, 5 x dalam 1 hari kita wajib shalat fardu (Subuh, Dzuhur, Ashar,
Maghrib, Isya)
Kita
asumsikan rata-rata waktu tersebut dengan Dzikir, 1 x shalat misalnya Dzuhur =
5 menit
Jadi
5 menit x 5 kali dalam 1 hari = 25 menit
25
menit x 1 bulan = ( 30 hari kita ambil rata-rata ), maka 25 x 30 hari = 750
menit (kita shalat selama 1 bulan)
750
menit x 12 bulan ( 1 tahun = 12 bulan), jadi kita dapatkan 9000 menit
1
tahun kita shalat fardu hanya 9000 menit atau jika dihitung dalam hitungan
hari, maka :
9000 menit : 60 menit = 150 jam, karena 1 jam = 60 menit
9000 menit : 60 menit = 150 jam, karena 1 jam = 60 menit
Jadi
kita hitung kedalam hari, maka 150 : 24 jam = 6 hari. Jadi selama 1 tahun kita hanya shalat 6 hari
full tanpa halangan !!!.
Lalu
kita berfikir, berapa hari/bulan/tahun kah pria x tadi shalat seumur hidupnya ?
47
tahun pria x yang merupakan hasil pengurangan dari range 18 – 65 tahun.
Maka
akan kita dapatkan 47 x 9000 (1 tahun pria x tadi shalat) = 423000 menit
423000
menit tadi kita jadikan jam, maka didapatkan 7050 jam, sehingga jika dijadikan
dalam hari, maka didapatkan 7050 jam = 293.75 hari.
Semakin
jelaslah masalahnya, maka jika kita hitung dalam hitungan bulan didapatkan :
Karena
1 bulan 3 0 hari, maka 293.75 (dibulatkan jadi 293 hari asumsinya) = 293 : 30
hari = 9,7 bulan
Jadi
pria tadi dengan inisial pria x hanya shalat seumur hidupnya kira – kira 9
bulan 7 hari, bahkan tidak 1 tahun pria x tadi wajib shalatnya.
Untuk
wanita, anda coba hitung sendiri disamping dengan mempertimbangkan halangan
yang didapatkan seperti menstruasi yang tidak diwajibkan shalat dan sebagainya.
Bayangkan
kita menghirup udara oksigen yang tiap hari kita hirup dengan gratis, cukup
dibayar dengan shalat selama umur 65 tahun dengan 9 bulan 7 hari saja !!!!!.
Sungguh hal yang tidak cukup jika kita syukuri 1 ni’mat oksigen saja
yang setaip detik kita hirup. dan bila
kita tanya pada rumah sakit yang menjual oksigen 1 Kg tabung, sungguh mahal
sekali, sehingga jika kita diwajibkan bayar tiap hari maka kita akan bangkrut.
Coba
anda hitung, berapa hari, jam, menit kita main, nonton dan bersenang – senang menikmati
hidup ?. saya rasa lebih dari 9 bulan
seumur hidup kita, bukan ?????.
Maka
pantas saja Allah SWT dalam al- qur’an melalui surat Arr- Rahman berulang kali
menegaskan “ ni’mat manakah yang hendak engkau dustakan”.
Malukan
kita jika melihat perhitungan pria x tadi nanti menghadap Allah SWT dengan
hanya mengandalkan shalat 9 bulan 7 hari selama hidupnya !!!!. Rasullah SAW saja yang dijamin masuk surga
tidak pernah meninggalkan shalat wajib !!!!.
kita umatnya ????.
Maka
jelaslah bahwa dengan shalat saja tidak akan cukup untuk pria tadi masuk surga
Allah SWT, hanya dengan Rahmat-Nya kita sebagai muslim dapat masuk surga.
Saya
berhitung ini, jika pria tadi shalat full tanpa gangguan. Tetapi coba anda bayangkan jika pria x tadi
tidak shalat dengan sengaja misalnya atau murtad ?. Naudzubillah.
Maka
dengan artikel ini, saya mengajak pada muslim/muslimah agar senantiasa menjaga
shalat kita yang memang merupakan perintah wajib yang harus kita laksanakan,
suka maupun suka dan sewajarnya kita laksanakan sebagai orang Islam.
*
mohon maaf jika salah perhitungan, anda coba hitung sendiri.
Oleh : Dudih Gustian, M. Kom
Oleh : Dudih Gustian, M. Kom