Salah
satu rukun Islam yang diwajibkan kepada setiap muslim adalah kewajiban
melaksanakan shalat, sehingga bagi setiap muslim yang mengerjakan hal
tersebut, insyaAllah akan bahagia dunia dan akherat. Tetapi tak lengkap
kiranya jika kita hanya melaksakan shalat wajib yang lima waktu saja,
tanpa melaksakan shalat sunahnya. Diantara shalat sunat yang hendaknya
kita lakukan adalah melaksanakan shalat sunat duha.
Rasullah
SAW menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa mendawamkan salah satu
shalat sunat ini, bahkan beliau senantiasa menjaga shalat satu shalat
sunat ini. Alangkah indahnya jika kita sebelum melaksanakan aktifitas
pada pagi hari, terlebih dahulu melaksanakan shalat ini. Subhanallah
kita akan merasakan manfaat dari shalat ini. Berikut ini beberapa
keutamaan dari shalat sunat ini yang mungkin dapat kita peroleh :
1. Kita
akan senantiasa optimis dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Hal ini
karena kita merasa yakin bahwa kesuksesan yang kita raih khususnya untuk
urusan materi, pasti terdapat campur tangan Allah SWT didalamnya.
Sehingga orang yang melaksanakannya akan selalu bersyukur atas apa yang
telah diberikan kepadanya, tidak pernah mengeluh, menyalahkan diri
sendiri dan keadaan bahkan tidak pernah menyalahkan orang lain jika
menerima suatu kegagalan. Menurut saya perasaan optimis itu merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam hidup ini, karena hal ini akan
membangkitkan gairah dalam hidup yang memang menguras tenaga, fikiran
dan emosi kita didalamnya. Banyak sekali manusia yang stress bahkan
sampai bunuh diri dengan cara yang bermacam-macam hanya karena tidak
kuat ditimpa suatu cobaan, sungguh suatu akhir yang sangat rugi.
insyaAllah orang yang senantiasa melaksanakan shalat sunat ini, akan
terjaga dengan hal-hal demikian karena hidupnya ada yang menjaga,
melindungi bahkan ada yang menjamin dalam segala urusan. Dia akan
bersyukur apabila mendapat kebahagian dan akan sabar jika mendaptkan
cobaan. Subhanallah.
2. Segala
urusan yang menyangkut duniawi insyaAllah akan dilancarkan. Hal ini
saya alami sendiri sampai saat ini. Alhamdulillah shalat yang satu ini
lakukan, dan hasilnya saya hanya dapat mengatakan “mukjizat”. Betapa
tidak ditengah kesulitan yang saya alami, selalu saja ada jalan keluar.
Saya akan bercerita sedikit mengenai perjalan karier saya sampai saat
ini saya menulis artikel ini. Saya mendawamkan shalat duha ini sejak
saya menjadi guru honor disuatu sekolah negeri yang ada di sukabumi.
Latar belakang pendidikan saya hanya diploma III. Terkadang saya suka
“mindir” jika dikaitkan dengan pendidikan, betapa tidak? Dilingkungan
sekolah tersebut yang notabene hampir semua guru sudah berpendidikan S1
dengan lebel PNS, sedangkan saya guru honorer dengan pendidikan D3 IPB.
Kita tentunya merasa minder, dan hal ini wajar saya rasakan karena
sebagai manusia sifat minder itu pastilah ada. Tetapi disela-sela mider
itu, saya mendapatkan ilham untuk melaksanakan shalat duha yang memang
selama ini saya tinggalkan. Saya berfikir rupanya Allah SWT sedang
menegor saya dengan menguji dengan hal ini. Subhanallah pelan tapi
pasti saya mendawamkan shalat ini, dan Alhamdulillah saya mendapatkan
kesempatan kuliah S1 yang sebelumnya tidak terfikirkan. Tetapi Allah
SWT berkehendak lain, “KUN FAYAKUN”. Allah SWT memberikan jalan kepada
saya untuk dapat melanjutkan S1 dengan cara saya mengajar di suatu sma
negeri yang ada di Sukabumi. Disekolah tersebut saya pelan tapi pasti
merintis karier dan menyisihkan penghasilan saya untuk kuliah S1, dengan
tidak meninggalkan sekolah negeri yang pertama tadi. Anehnya juga
selain saya mendapat jalan dengan cara mengajar di sma negeri tadi, saya
juga mendapat beasiswa dari pemerintah yang membantu pada para guru
yang belum S1, saya berfikir ada saja jalan Allah SWT untuk memudahkan
saya dalam studi. Setelah saya lulus dan mendapat gelar sarjana teknik,
saya juga dapat menyelesaikan pendidikan akta mengajar di salah satu perguruan tinggi di Bogor. Artinya lengkap sudah persyaratan saya
menjadi seorang guru yang memang dulu tidak pernah terfikirkan. Saya
kembali “ketiban” mujur kembali, yakni saya diterima menjadi dosen
disalah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Sukabumi dengan cara
yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Selain itu setelah kurang
lebih satu tahun saya mengajar di perguruan tinggi tersebut, saya
mendapatkan tawaran beasiswa ikatan dinas S2 magister ilmu komputer.
Meskipun dengan adanya beasiswa tersebut, saya mengikat secara akdemik
dengan perguruan tinggi dengan batas yang telah disepakati, tetapi tidak
mengapa karena mendapatkan neasiswa S2 juga merupakan suatu anugrah
yang patut saya syukuri. Sungguh suatu anugrah yang tak terfikirkan
sebelumnya, karena bagaimana mungkin seorang guru seperti saya dapat
melanjutkan pendidikan sampai S2 yang notabene mengelurkan biaya yang
cukup besar. Saya sekarang berfikir, mukjizat apa lagi yang nanti akan
saya terima dengan melaksanakan shalat ini?. Apakah mungkin saya akan mendapat Doktor/PhD/S3 dengan beasiswa kembali atau bagaimana, hanya Allah SWT yang Maha Tahu, tetapi yang pasti insyaAllah dengan niat "BISMILLAH", saya yakin dapat S3 meskipun dari cara yang tidak disangka-sangka, karena saya yakin biaya untuk pendidikan pasti selalu ada.
3. Kita
akan senantiasa tawakal pada Allah SWT, hal ini karena dalam diri
seorang yang melaksanan shalat ini, akan tertanam sikap dan mental ini.
Dia akan menyerahkan segala urusannya pada Allah SWT, ikhtiar dan
berserah diri pada-Nya. Menurut saya jiwa tawakal ini hendaknya
dimiliki oleh setiap muslim, karena dengan hal ini dia akan bekerja
kerja keras, cerdas dan ikhlas. Tawakalah bukan berarti pasrah sebelum
berjuang, tetapi berjuang terlebih dahulu baru selebihnya diserahkan
pada Allah SWT karena hanya milik-Nya segala urusan dan hajat manusia
ini, sifat tawakal ini berbanding lurus dengan optimis yang telah saya
tuliskan di bagian pertama tadi, hal in karena rasa optimis muncul
dengan sendirinya jika kita sudah melewati berbagai fase tawakal tadi.
Kita ambil contoh saja ketika seorang manusia lahir ke dunia ini pasti
belum bisa berjalan, hal ini tentunya berbeda dengan binatang yang
langsung dapat berjalan meskipun masih belum lancar. Jika kita
perhatikan dengan seksama perkembangan seorang bayi sampai dapat
berjalan dengan lancar itu melalui proses yang cukup panjang, dan
mungkin kita juga mengalami sewaktu kecil alangkah beratnya hal ini.
Tetapi orang-orang disekeliling kita terutama orangtua kita senantiasa
menyemangati kita agar tidak menyerah dengan hal ini, sampai akhirnya
kita dapat berjalan dengan sempurna seperti sekarang ini. Pertanyaannya
adalah kemanakah tawakal yang sewaktu kecil itu kita rasakan jika ada
diantara kita sewaktu dewasa mudah menyerah dalam hidup ini?.
4. InysaAllah
kita akan terhindar dari kesulitan-kesulitan duniawi termasuk hutang.
Seorang yang senantiasa melaksanakan shalat ini, hidupnya akan
dilingkupi rasa syukur dan tidak pernah iri dengan apa yang dimiliki
oleh orang lain. Dia tidak akan menyalahkan Allah SWT akan hal ini,
karenanya dia tidak pernah meminta hal-hal yang menurutnya belum mampu
untuk mencukupinya. Banyak kita temui jika dilihat secara materi, cukup
bahkan lebih dari cukup, tetapi orang tersebut merasa kurang dan yang
lebih parahnya lagi sampai berhutang untuk mencukupi kebutuhannya itu.
Hidup ini akan terasa aman jika kita tidak mempunyai hutang, ingat
hutang yang kita tanam di dunia ini suatu hari nanti pasti kan
ditanyakan sekecil apapun.
Demikianlah
sedikit gambaran mengenai mukjizat shalat duha ini, insyaAllah orang
yang melaksanakannya akan mendapatkan kebahagian khususnya dunia dan
akherat. Semoga kita senantiasa dapat melaksanan sunnah Rasullah SAW
ini dan mendidik putra-putri kita agar dapat melaksanakan sunahnya.
Amin....
Oleh : Dudih Gustian, M. Kom